IDENTIFICATION OF Aspergillus sp IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS WITH ADVANCED TREATMENT IN KABILA HEALTH CENTER, BONE BOLANGO REGENCY
Abstract
The purpose of this study was to determine the types of Aspergillus sp that attack pulmonary tuberculosis patients who were currently undergoing advanced treatment at the Kabila Health Center, Bone Bolango Regency. The method used in this research was a qualitative approach with a descriptive type of research.
The type of data used was primary data in the form of examination results of Aspergillus sp. at the Microbiology Laboratory of Bina Mandiri University, Gorontalo, while secondary data was in the form of observations in the form of medical records of pulmonary tuberculosis patients who undergo advanced treatment at the Kabila Health Center, Bone Bolango Regency. Sources of data were collected using questionnaires and documentation results. The sampling technique in this study used the Total Sampling technique, with a total sample of 13 people.
Based on the results of this study, from 13 sputum samples examined, it is found that 4 pure isolates of Aspergillus fumigatus are isolated.
References
[2] Bennet W. J. 2010. An Overview of the Genus Aspergillus : Aspergillus Molecular and Genomics. Jepang : Edited by Masayuki Machida and Katsuya Gomi.
[3] Devi, A. (2019). Identifikasi Jamur Aspergillus Sp Pada Kacang Hijau (Studi Di Pasar Peterongan). Karya Tulis Ilmiah. (Doctoral dissertation, Stikes Insan Cendekia Medika Jombang).
[4] Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2019. Cakupan Program Tuberkulosis Provinsi Gorontalo tahun 2018-2019.
[5] Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. 2019. Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Bone Bolango tahun 2019.
[6] Gandi, N. L. G., Getas, I. W., & Jannah, M. (2019). Studi Jamur Aspergillus fumigatus penyebab Aspergillosis di Pasar Cakranegara Kota Mataram dengan Media Pertumbuhan Potato Dextrose Agar (PDA). Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 6(1), 81-88.
[7] Geni, L., Zuraida, dan V. Violita. 2016. Hitung Jumlah Koloni Jamur dan Identifikasi Jamur pada Sputum Penderita Tuberkulosis Paru dari Rumah Sakit X dan Y di Jakarta (Online). Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1); Januari 2016. (http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/jurnal/JURNAL-1519702849.pdf, Diakses 15 April 2021).
[8] Hasanah, U. (2017). Mengenal Aspergillosis, Infeksi Jamur Genus Aspergillus (Online). Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (2) Desember 2017. (https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index, Diakses 15 April 2021).
[9] Hidayat, R., Bahar, H., & Ismail, C. S. (2017). Skrining dan studi epidemiologi penyakit tuberkulosis paru di lembaga pemasyarakatan kelas II A Kendari tahun 2017 (Online). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), Vol. 2(6). (http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/2874, Diakses 15 April 2021).
[10] Jannah, A. M. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien tuberkulosis paru di poli rawat jalan rumah sakit paru jember.
[11] Khalif, M., D. 2017. Repositari: Prevalensi Penemuan Jamur Pada Sputum terduga Tuberkuosis Paru. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Malang
[12] Marna, S. (2017). Hubungan gambaran klinis dengan hasil pemeriksaan KOH dan Hasil Kultur Jamur Pada Pasien Onikomikosis Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil padang tahun 2014-2015. Skripsi. (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
[13] Mei, W., Nurmalasari, A., & Rahmawati, M. Pemeriksaan Jamur Candida sp Dan Aspergillus Sp pada Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Ciamis. Tuberculosis, 16, 6.
[14] Nuraini, S. (2018). Identifikasi Jamur Aspergillus sp Pada Sambal Pecel Yang Disimpan di Kulkas Pada Hari Ke-7. Karya Tulis Ilmiah. (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika).
[15] Pujiati Wiwik. 2018. Identifikasi Jamur Aspergillus sp Pada Tepung Terigu yangDijual Secara Terbuka.Karya Tulis Ilmiah. Jombang. Stikes Insan Cendekia Medika.
[16] Rahmawati, M, Mei, W., dan Nurmalasari,A.(2016),“Pemeriksaan Jamur Candida sp dan Aspergillus sp Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Ciamis”.
[17] Riset Kesehatan Daerah. (2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
[18] Sejati, A., & Sofiana, L. (2015). Faktor-faktor terjadinya tuberkulosis. (Online) KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 10(2), 122-128. (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view. Diakses 15 April 2021.
[19] Sukamto. 2004. Pemeriksaan Jamur bilasan bronkus pada penderita bekas tuberkulosis paru. Medan: Universitas Sumatera Utara Digital Library.
[20] Watanabe T. (1973) Pictorial Atlas Of Soil and Seed Fungi Morpohologies of Cultured Fungi and Key To Species. Secon Edetion. Visit the CRC press
[21] Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Edisi kedua. Erlangga. Jakarta
[22] World Health Organization. 2018. Tuberculosis; Available from (http://www.who.int/mediacenter/factsheets/fs104/en).
Copyright (c) 2022 Rian Ariandi, Syam S. Kumadji, Wiharsri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.