DESCRIPTION OF BLOOD GLUCOSE LEVELS IN OBESITY PATIENTS IN PUSKESMAS NORTH CITY

  • rayhan tantu universitas bina mandiri gorontalo
Kata Kunci: Blood Glucose Levels, Obese Patients, Body Mass Index

Abstrak

       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah pada pasien obesitas di Puskesmas Kota Utara beserta faktor yang mempengaruhinya.

       Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa hasil penelitian kadar glukosa darah pada pasien obesitas dan data sekunder berupa data-data dari literatur, buku, kuesioner, dan buku rekam medik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 29 orang.

       Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 29 pasien obesitas, terdapat 24 orang atau 82,8% yang kadar glukosa darahnya tidak normal, sedangkan yang kadar glukosa darahnya normal 5 orang atau 17,2%. Faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah pada pasien obesitas adalah : jenis kelamin, umur, pola fisik (Indeks Massa Tubuh/IMT), aktifitas fisik dan pola Makan (jumlah kalori). Saran kepada peneliti berikutnya disarankan untuk meneliti kadar kadar gula darah antara kelompok obesitas dengan non obesitas sebagai pembanding.

Referensi

[1] Ali, S., Rose Alinda, A., Syed Norris, H., Marlia, P., Siti Hamisah, T., Cotet, G. B., Othman, A. (2018). Hubungan Obesitas Sentral Terhad Gula Darah Postprandial Pada Laki-laki Dewasa Di Lingkungan Kerja Universitas Lampung. https://doi.org/10.1051/matecconf/201712107005.
[2] Almatsier, S (2009) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
[3] Anofi .A., Widaastuti.W, Nurwiyeni. (2018) Gambaran Gula Darah Mahasiswa YangObesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Tahun 2017.
[4] Arisman, M. B. (2010). Obesitas, Diabetes Melitus dan Dislipidemia, Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC. Jakarta.
[5] Budiman, Hendra. 2010. Asam lemak omega-3 dan kesehatan jantung. MajalahKedokteran. 2010;8(1). Diakses pada 31 Juli 2021.
[6] Hutagaol, H. (2014). Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2014 IDF. 2014. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. http://www.idf.org. Diakses pada tanggal 23 Mei 2021.
[7] Henderson, KE, Baranski RJ, Bickel PE, Clutter WE, McGill JB (2009), Subspecialty Consult Series Endocrinology Subspecialty Consult, 2and Edition Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins, USA, pp. 202-205.
[8] Janghorbani, M., Amini, M., Willett, W.C., Mehdi Gouya, M., Delavari, A., Alikhani, S. & Mahdavi, A. (2007). First Nationwide Survey of Prevalence of Overweight, Underweight, and Abdominal Obesity in Iranian Adults, Obesity , 15(11): 2797-2808. Diakses pada 01 Agustus 2021.
[9] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2012). Pedoman Pencegahan dan Penggulangan Kegemukan dan Obesitas Pada Anak Sekolah
[10] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2017). Integrasi Seluruh Komponen Bangsa Mewujudkan Indonesia Sehat. Bakti Husada
[11] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2019). Kit Informasi : Epidemi Obesitas. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
[12] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
[13] Kurniawan, I. (2014) Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[14] Listiyana, A.D., Mardiana. & Prameswari, G.N. (2013). Obesitas Sentral dan Kadar Kolesterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1): 37-43. Diakses pada 03 Agustus 2


[15] Low, Chin & Deurenberg-Yap, 2009. Review of Epidemic Of Obesity. National Canter for Bioteknologi Information 38(1):57-9., Dari http:/ /www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19221672. Diakses tanggal 03 Agustus 2021.
[16] National Heart, Lung, and Blood Institute. Calculate your body mass index. National Institutes of Health. [online] nhlbi.nih.gov, availableat:https://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/lose_wt/BMI/bmicalc.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2021.
[17] National Health Services Choices. Hyperglycaemia (high blood sugar) - NHS Choices. [online] Nhs.uk, accessed 13 Apr. 2017, Available at: http://www.nhs.uk/conditions/Hyperglycaemia/Pages/Introduction.aspx. Diakses pada tanggal 23 Mei 2021.
[18] NHLBI, 2007 Determination of Degree of Abdominal Obesity, Gudelines On Overweight and Obesit. Diakses [30 Juni 2021) dari www.nhlbi.gov/guideline/abdominal [2]Almatsier, S (2002) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
[19] Nursyamsiyah (2017). Berdamai Dengan Diabetes. Jakarta: Tim Bumi Medika.
[20] Nadimin. Ayumar. Fajarwati. (2015). Obesitas Pada Orang Dewasa Anggota Keluarga Miskin Di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. JURNAL MKMI, September 2015, hal. 9-15. Diakses pada 01 Agustus 2021.
[21] Ogden, Cynthia L; Carroll, Margaret D; Fryar, Cheryl D; Flegal, Katherine M. (2015). Products - Data Briefs. United States: Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved Juni 16, 2017, from Centers for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db219.htm
[22] Polii. C. R, Kepel. J. B, Bodhi. W, Manampiring. E. A (2016) Hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupatem Bolaang Mongondow Utara. [8] Janghorbani, M., Amini, M., Willett, W.C., Mehdi Gouya, M., Delavari, A., Alikhani, S. & Mahdavi, A. (2007). First Nationwide Survey of Prevalence of Overweight, Underweight, and Abdominal Obesity in Iranian Adults, Obesity , 15(11): 2797-2808. Diakses pada 01 Agustus 2021.
[23] Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI [10] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2017). Integrasi Seluruh Komponen Bangsa Mewujudkan Indonesia Sehat. Bakti Husada
[24] Salam, A. (2006). Faktor Resiko Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal MKMI, [online] 6(3), pp.185-190, accessed 16 Juni 2021, Available at: https://media.neliti.com/media/publications/27394-ID-faktor-risikokejadian obesitas-pada-remaja.pdf
[25] Sherwood L., 2006,Textbook Of Human Physiology, Edisi 2, EGC, Jakarta.
[26] Sjarif, D.R (2011). Obesitas Anak dan Remaja. Dalam: Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 230-
[27] Soegondo, Sidartawan, et all. (2011) Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, edisi 2, Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
[28] Suhartini. (2017). gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru SD yang obesitas dikecamatan Tanjung Raja kabupaten Ogan Ilir tahun 2017. palembang.
[29] Susetyowati, emy huriaty, istiti kandarinal, farah faza. (2019). Peranan Gizi Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (1st ed.). yogyakarta.
[30] Suyono, S. (2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat: Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FK UI.
[31] Widiantini, W., Tafal, Z. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil. Kesmas: National Public Health Journal, (4), 325. https://doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.374. Diakses pada tanggal 23 Mei 2021.
[32] World Healthy Organization (WHO), (2016). Obesity and Overweight. Retrieved September 5, 2017, from WHO: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/
Diterbitkan
2023-09-24