DESCRIPTION OF PHARMACY STUDENT BEHAVIOR OF BINA MANDIRI UNIVERSITY GORONTALO REGARDING THE CIRCULATION OF ILLEGAL COSMETIC PRODUCTS IN GORONTALO CITY

  • Nurtiara ivanka abas Universitas Bina Mandiri Gorontalo
  • Ahmad Husain Palli RSUD Prof Dr. H. Aloei Saboe
  • Yolanda Ngabito Universitas Bina Mandiri
Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Illegal Cosmetics Circulation

Abstract

This study aims to describe the behavior of pharmacy students of Bina Mandiri University Gorontalo towards the use of illegal cosmetics circulating in Gorontalo City.

The method in this study is descriptive with a quantitative approach. The population is S1 Pharmacy students of Bina Mandiri University Gorontalo. The research instrument is in the form of a questionnaire distributed through Google form to the study population. The number of samples was 124 people who filled out the google form that was distributed completely. The data were then analyzed univariately with frequency and percentage distributions.

The results showed that most pharmacy students of Bina Mandiri University Gorontalo had good knowledge, which was 93 people (75.00%). Meanwhile, students with sufficient knowledge levels were 24 people (19.35%) and less knowledge as many as 7 people (5.65%). In the attitude variable, the number of good categories was 61 people (49.19%). Meanwhile, students with sufficient attitudes were 26 people (20.97%) and less attitudes as many as 37 people (29.84%). In the Good Action category variable, there were 107 people (86.29%). Meanwhile, students with enough actions as many as 10 people (8.06%) and less actions as many as 7 people (5.65%)

References

[1] Azwar 2016. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[2] Balqis, A.Y., Sholih, M.G. & Salman 2022. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Keputusan Penggunaan Produk Skincare Pemutih Wajah Yang Mengandung Merkuri Pada Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(10): 301–309.
[3] Britton AM. Industri Kecantikan Pengaruh terhadap Wanita dalam Masyarakat. Tesis Kehormatan dan Capstones 86. 2012 [dikutip]19 April 2020];]
[4] Budiman & Riyanto, A. 2016. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
[5] BPOM RI 2019b. p Peraturan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Nomor 23 Tahun (2019) tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
[6] BPOM RI, Peraturan Badan Pengawasan Obat Dan makanan Nomor 23 Tahun (2019) tentang persyaratan teknis bahan kosmeik. Jakarta: Basdan Pengawasan Obat Dan makanan Republik Indonesia, 2019
[7] BPOM RI 2022. Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik. In: Kosmetik Pemutih (Whitening). Naturakos, III(8).
[8] Budiman & Riyanto, A. 2016. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
[9] Damanik, B.T., Etnawati, K. & Padmawati, R.S. 2021. Persepsi remaja putri di Kota Ambon tentang risiko terpapar kosmetik berbahaya dan perilakunya dalam memilih dan menggunakan kosmeti. Berita Kedokteran Masyarakat, 27(1).
[10] Fitriani, H.S. 2020. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswi Mengenai Legalitas dan Keamanan Kosmetik. Universitas Bhakti Kencana Bandung.
[11] Fitriani, H.S. & Nurfitriana, R.S. 2021. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswi Mengenai Legalitas dan Keamanan Kosmetik. Visikes Jurnal Kesehatan, 20(1): 127–137.
[12] Jubaedah, L. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetika Tradisional Produk Dalam Negeri. Jurnal Tata Rias, 3(1).
[13] Kumar HH, John SF, Senith S. Sebuah Studi tentang faktor yang mempengaruhi pembelian konsumenperilaku dalam Produk kosmetik. 2014;4(9):6.
[14] Notoatmodjo, S. 2014a. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineke CIpta.
[15] Notoatmodjo, S. 2017. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[16] Nurhan, A.D., Mua’afa, T., Rizki, N.W., Zuhrufi, E., Putri, G.A., Firdaus, H., Lutfia, A. & Chandra, E. 2017. Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai Kosmetik Yang Aman Dan Bebas Dari Kandungan Bahan Kimia Berbahaya. Jurnal Farmasi Komunitas, 4(1): 122–126.
[17] Pramesti, W. 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Keamanan Dan Kehalalan Kosmetik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.Rosa, L. 2021. Penilaian Pengetahuan dan Sikap terhadap Informasi tentang Merkuri yang Ditemukan dalam Produk Kosmetik dan Potensi Risikonya bagi Kesehatan. Journal of Education, 3(3): 944–954.
[18] Rahayu, S.N. 2022. Presepsi dan Preferensi Labelling Halal dan BPOM Penggunaan Kosmetik pada Remaja dan Ibu Rumah Tangga (IRT) di DusunSumber Ketandan. Universitas Muhammadiyah Magelang.
[19] Rieger, M.M. 2020. Kosmetik Berbahaya. 8 ed. Jakarta: BSE.
[20] Ristanti, A. & Iriani, S.S. 2020. Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Nature Republic di Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(3): 1026.
[21] Rosa, L. 2021. Penilaian Pengetahuan dan Sikap terhadap Informasi tentang Merkuri yang Ditemukan dalam Produk Kosmetik dan Potensi Risikonya bagi Kesehatan. Journal of Education, 3(3): 944–954.
[22] Sunyoto 2018. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
[23] Suriasumantri 2017. Konsep Pengetahuan. Jakarta: Salemba Medika.
[24] Thaib, C.M. & Sianipar, A.Y. 2020. Bahaya Merkuri pada Krim Pemutih Wajah di Kelurahan Tanjung Gusta Medan. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2): 102–106.
[25] WHO 2019. Mercury in Skin Lightening Products Public Health Andenvironment. Department of Public Health, Environmental and Social Determinants of Health, 15(6). Tersedia di https://www.who.int/publications/i/item/WHO-CED-PHE-EPE-19.13.
Published
2024-03-20
How to Cite
Nurtiara ivanka abas, Ahmad Husain Palli, & Yolanda Ngabito. (2024). DESCRIPTION OF PHARMACY STUDENT BEHAVIOR OF BINA MANDIRI UNIVERSITY GORONTALO REGARDING THE CIRCULATION OF ILLEGAL COSMETIC PRODUCTS IN GORONTALO CITY. Journal of Health, Technology and Science (JHTS), 5(1), 47-56. https://doi.org/10.47918/jhts.v5i1.1292