Teori Perkembangan Afektif

Teori Perkembangan Afektif

  • Frezy Paputungan LPPM Universitas Bina Mandiri Gorontalo
Kata Kunci: Kata kunci: Teori Perkembangan, Perkembangan Afektif, Peserta Didik

Abstrak

Sebenarnya, proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada unsur kecerdasan siswa atau aspek kognitif saja, melainkan juga sikap, perilaku, serta emosi atau yang biasa dikenal dengan aspek afektif. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, afektif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, watak, perilaku, minat, emosi, dan nilai yang ada di dalam diri setiap individu. Menurut beberapa ahli, afektif ini erat kaitannya dengan kognitif. Semakin tinggi tingkat kekuasaan kognitif seseorang, semakin mudah untuk memperkirakan perubahan perilakunya. Jika ditinjau dari pembelajarn di kelas, hasil pembelajaran bisa berdampak pada perubahan tingkah laku peserta didik. Pada saat mengajar, pasti sudah tidak asing dengan berbagai karakter dan perilaku peserta didik di kelas. Banyaknya karakter semacam itu tentu akan menjadi tantangan bagi guru, yang berupaya untuk membuat seluruh siswa mencapai hasil yang maksimal. Meski begitu, seorang Guru yang profesional tetap harus berusaha untuk memperhatikan siswa di kelas agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Afektif merupakan salah satu dari tiga domain yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran. Afektif telah menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah selama beberapa dekade. Dia muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda seperti pendidikan humanis, pengembangan moral, aktualisasi diri, pendidikan nilai, dll. Afektif juga muncul sebagai respon dari beberapa kebutuhan sosial yang bermacam-macam seperti maraknya pemakaian obat terlarang dan juga pergaulan bebas.Pembelajaran afektif terkait dengan pengalaman-pengalaman peserta didik di sekolah dan umumnya menggambarkan program-program yang terkait dengan perkembangan personal sosial.

Referensi

(1) Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,Jakarta : Erlangga. 2007.
(2) Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
(3) Mufidah, 2013, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, Malang: UIN Maliki Press.
(4) Tohirin, 2007, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
(5) Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1998. hal. 123
(6) Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(7) Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2011.
(8) Abdorahkman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniro, 2008.
(9) Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran. 2008. Jakarta : Bumi Aksara.
Diterbitkan
2022-09-20